Kenapa saat Fire Drill gedung dilaksanakan, semua tehnisi lift/elevator yang di lokasi wajib ikut evakuasi?
Sumber Gambar Internet
Fire
drill atau simulasi kebakaran menjadi agenda rutin tahunan bagi pihak gedung
(kantor/mall). Biasanya direncanakan sebagai kejutan (suprise) rutin, untuk melihat
kesiapan personil dan perangkat K3 gedung. Di beberapa gedung, bahkan dibuat dengan asap
buatan, alarm kebakaran dan datangnya mobil pemadam kebakaran, agar mendekati suasana bencana sesungguhnya.
Sumber Gambar Internet
1. Semua penghuni
gedung memahami aturan standar dalam kondisi darurat, terkait jalur evakuasi,
dan titik kumpul;
2. Memastikan jalur evakuasi yang
ditentukan memang bisa difungsikan. Tidak ada tumpukan barang atau rambu
evakuasi yang menghambat proses evakuasi;
3. Titik kumpul yang
ditetapkan cukup luas dan aman untuk menampung seluruh penghuni gedung;
4. Dilakukan perbaikan
yang berkelanjutan. Misalnya terjadi kecelakaan saat latihan evakuasi
berlangsung, maka harus ada evaluasi dan tindakan pencegahan terhadap
kecelakaan berulang terutama pada kejadian bencana sebenarnya.
PT Pillar Utama Contrindo bekerja sama dengan beberapa mall besar di Indonesia untuk perawatan Elevator dan Escalator mereka. Beberapa mall bahkan minta disediakan tehnisi standby (menetap) untuk mendukung keamanan dan kenyamanan para pengunjung. Tehnisi standby Pillar menjadi bagian tehnisi gedung.
Dalam kondisi latihan bencana, yang sering terjadi, saat seorang tehnisi sedang melakukan perbaikan dan/atau perawatan kemudian ada alarm fire drill, mereka tetap melanjutkan kegiatannya. Berdasarkan informasi pembimbing K3 PT Pillar Angkatan 8 tahun 2019 lalu, sebaiknya seluruh tehnisi wajib ikut prosedur evakuasi.
Dalam kondisi latihan bencana, yang sering terjadi, saat seorang tehnisi sedang melakukan perbaikan dan/atau perawatan kemudian ada alarm fire drill, mereka tetap melanjutkan kegiatannya. Berdasarkan informasi pembimbing K3 PT Pillar Angkatan 8 tahun 2019 lalu, sebaiknya seluruh tehnisi wajib ikut prosedur evakuasi.
Beberapa
alasannya adalah:
1. Ada pepatah bijak mengatakan, dimana bumi dipijak
disitu langit dijunjung. Baik sebagai pengunjung sementara atau bagian dari penghuni
tetap di gedung, Anda berkewajiban mengikuti aturan dan tata tertib yang
berlaku. Jadi bila hari itu pihak gedung sedang dilakukan latihan evakuasi
bencana, maka semua orang harus ikut serta dalam kegiatan tersebut. Termasuk
Anda dan teman-teman tehnisi lainnya.
2. Dalam bekerja, seorang tehnisi mempergunakan seragam kerja. Dan di saat kondisi darurat, seragam kerja ini menjadikan Anda sebagai bagian dari
perangkat gedung. Jika terjadi kepanikan akibat kondisi darurat, seragam Anda menjadikan Anda sebagai pedoman bagi pengunjung.
Jangan sampai akibat lalai dalam latihan, Anda justru tidak paham jalur evakuasi di gedung yang kita rawat unitnya. Atau lebih parah lagi malah memberi petunjuk yang salah dan mengakibatkan orang lain celaka.
Jangan sampai akibat lalai dalam latihan, Anda justru tidak paham jalur evakuasi di gedung yang kita rawat unitnya. Atau lebih parah lagi malah memberi petunjuk yang salah dan mengakibatkan orang lain celaka.
3. Pengunjung yang panik
dapat mencelakakan Anda. Saat Anda nekat terus bekerja, membuka pit dan melepas
step eskalator, pengunjung yang ingin keluar gedung bisa terjatuh ke dalam pit
atau terjebak di dalam lubang step yang terbuka. Saat suasana panik, rambu dan barikade
tak bisa diharapkan membantu Anda. Kecuali Anda segera menutup sementara
lubang terbuka dan menutup pit.
4. Tanda bahaya dibunyikan agar dapat menyelamatkan hidup.
Seorang pekerja wajib peduli terhadap lingkungan kerjanya, ini perangkat safety dalam K3. Termasuk di dalamnya peduli bunyi tanda bahaya dan alarm.
Pada saat perbaikan/perawatan dan tidak peduli saat ada alarm bahaya atau pengumuman evakuasi, di khawatirkan saat terjadi bencana sesungguhnya Anda terbiasa tidak peduli!
Resiko celaka semakin besar jika tetap ada di dalam pit/ atas sangkar/ ruang mesin bahkan di dalam sangkar.
Parahnya, ketidakpedulian Anda sangat mudah menular. Pengunjung juga akan tidak peduli karena melihat Anda masih bekerja.
Seorang pekerja wajib peduli terhadap lingkungan kerjanya, ini perangkat safety dalam K3. Termasuk di dalamnya peduli bunyi tanda bahaya dan alarm.
Pada saat perbaikan/perawatan dan tidak peduli saat ada alarm bahaya atau pengumuman evakuasi, di khawatirkan saat terjadi bencana sesungguhnya Anda terbiasa tidak peduli!
Resiko celaka semakin besar jika tetap ada di dalam pit/ atas sangkar/ ruang mesin bahkan di dalam sangkar.
Parahnya, ketidakpedulian Anda sangat mudah menular. Pengunjung juga akan tidak peduli karena melihat Anda masih bekerja.
5. Ada resiko
kehilangan barang milik tenan atau pengunjung saat terjadi evakuasi. Biasanya para tenant ikut
berhambur keluar saat evakuasi. Jika Anda tetap di dalam gedung dan kemudian ada
informasi kehilangan, bukankah Anda beresiko menghadapi masalah serius dengan
team keamanan dan kepolisian?
Hindari resiko ini dengan menutup pekerjaan Anda, kemasi alat kerja dan ikut prosedur evakuasi hingga ke titik kumpul.
Hindari resiko ini dengan menutup pekerjaan Anda, kemasi alat kerja dan ikut prosedur evakuasi hingga ke titik kumpul.
6. Terakhir dan
terpenting. Seorang tehnisi diharapkan skillnya saat sesudah bencana. Membantu
mengeluarkan orang yang terjebak dalam lift, atau menyelamatkan orang yang
terjepit eskalator. Jika Anda sendiri tidak dalam kondisi selamat dan sehat
sesudah bencana, maka bantuan Anda tidak diharapkan sama sekali. Karena Anda
sendiri dalam posisi yang perlu diselamatkan.
Jadi selamatkan diri Anda dulu agar dapat menyelamatkan orang lain!
Jadi selamatkan diri Anda dulu agar dapat menyelamatkan orang lain!
![]() |
Sumber Photo - Private |
Sebagai
info tambahan, ada beberapa kondisi bencana yang dapat dilakukan drill
(latihannya) di Indonesia. Karena berbeda bencananya, maka berbeda pula
prosedur penyelamatan dirinya. Macam bencana dan sifat evakuasinya:
No
|
Kejadian Bencana
|
Sifat Evakuasi
|
1.
|
Kebakaran
|
·
Segera Keluar gedung,
·
Jangan gunakan lift/eskalator,
·
Lift akan terbuka dan berhenti dan off di lantai dasar,
·
Gunakan tangga darurat dengan tertib,
·
Mengarah turun ke Titik Kumpul di luar gedung.
|
2.
|
Gempa
|
·
Berlindung saat gempa pertama,
·
Lift akan terbuka di lantai terdekat dan off,
·
Segera keluar gedung,
·
Jangan gunakan lift/eskalator,
·
Gunakan tangga darurat dengan tertib,
·
Turun Ke Titik Kumpul atau lokasi yang jauh dari dinding pagar/
bangunan, tiang listrik /lampu, atau tower telekomunikasi.
|
3.
|
Banjir/Tsunami
|
·
Bila diawali gempa segera berlindung,
·
Biasanya listrik padam dan genset juga off,
·
Amati keadaan sebelum keluar gedung,
·
Titik Kumpul aman adalah di atas gedung,
·
Menunggu bantuan datang.
|
4.
|
Huru-hara
|
·
Ikuti petunjuk dari PA system (Public Address System) gedung,
·
Cari informasi dari radio lokal,
·
Amati keadaan sebelum keluar gedung,
·
Jika cukup aman, keluar dari gedung,
·
Hindari kumpulan orang yang tidak dikenal,
·
Titik Kumpul teraman Kantor Keamanan, Markas Polisi/Militer dan rumah
Anda.
|
Nah,
saat ada latihan evakuasi, pastikan kamu ikut evakuasi bencana apa.
Bisa-bisa salah pilih Titik Kumpulnya. Semoga
semua uraian di atas dapat dipahami dan dilaksanakan di lapangan. Niatkan
pekerjaan Anda sebagai ibadah Anda hari ini.
Salam
Safety.
Pillar
Jakarta, 19 Mar 2019
@praz